Membangun Generasi Penuntas Visi: Kunci Keberlanjutan Iman dan Pelayanan

Di tengah dinamika zaman yang terus berubah, gereja membutuhkan fondasi yang kuat untuk terus bertumbuh dan relevan. Khotbah mengenai Generasi Penuntas Visi oleh Ps. Daniel Pingardi menyoroti esensi krusial dari pelayanan antar generasi—sebuah konsep yang bukan hanya relevan bagi komunitas rohani, tetapi juga dalam keluarga, bisnis, dan masyarakat luas.

Dari Visi Musa ke Penuntasan Yosua: Sebuah Teladan Abadi

Kisah Musa dan Yosua dalam Alkitab (Ulangan 31:14) menjadi landasan utama khotbah ini.

Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Sesungguhnya sudah dekat waktunya bahwa engkau akan mati; maka panggillah Yosua dan berdirilah bersama-sama dengan dia dalam Kemah Pertemuan, supaya Aku memberi perintah kepadanya.” Lalu pergilah Musa dan Yosua berdiri dalam Kemah Pertemuan.

Musa, sang penerima visi dan pemimpin yang gigih, tidak diizinkan masuk ke Tanah Perjanjian. Justru Yosua, penerusnya, yang menuntaskan visi tersebut. Ini adalah pengingat penting bahwa setiap generasi memiliki masanya, dan keberlanjutan visi bukan terletak pada satu individu, melainkan pada kesiapan untuk mempersiapkan dan mendelegasikan kepada generasi berikutnya.

Bapak Pendeta Daniel Pingardi juga menekankan bahwa seringkali kita menunggu hingga “Musa mati” baru “Yosua muncul”—sebuah pendekatan yang terlalu lambat dan berisiko. Seharusnya, ada proses dampingan dan pelatihan yang aktif dari generasi yang lebih tua kepada yang lebih muda, memastikan transisi yang mulus dan kuat.

Tiga Pilar Memahami Generasi untuk Visi yang Berlanjut

Untuk membangun “Generasi Penuntas Visi,” ada tiga pilar penting yang perlu kita pahami:

  1. Setiap Generasi Ada Waktunya

    Mengutip Pengkhotbah 3:1,

    “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. “

    Ini mengingatkan kita bahwa setiap generasi memiliki batas waktu dan peran uniknya. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam mempersiapkan diri dan menyiapkan generasi penerus untuk tantangan di masa depan.

  2. Setiap Angkatan Bercerita

    Yoel 1:3 menyerukan agar setiap generasi menceritakan perbuatan Tuhan kepada anak-anak mereka dan seterusnya.

    Ceritakanlah tentang itu kepada anak-anakmu, dan biarlah anak-anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak mereka kepada angkatan yang kemudian.

    Ini adalah mandat untuk mentransfer warisan iman dan pengalaman rohani dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kisah-kisah ini menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu, sekarang, dan masa depan.

  3. Mencari Generasi yang Takut Tuhan

    Lebih dari sekadar mencari individu yang aktif melayani, khotbah ini menekankan pentingnya mencari mereka yang memiliki ketakutan akan Tuhan yang sejati. Ketakutan akan Tuhan adalah ukuran kehidupan yang dipakai Tuhan, yang akan membuat seseorang menjadi alat berkat di mana pun ia berada.

Tantangan dan Peluang dalam Perbedaan Generasi

Selain itu, Ps. Daniel Pingardi juga menyoroti perbedaan karakteristik antara generasi Baby Boomer, X, Y, Z, dan Alpha. Dengan memahami perbedaan karakteristik tersebut dapat menjadi kunci untuk pendekatan yang efektif dalam mendidik dan melayani.

Misalnya, penggunaan teknologi modern seperti smartphone dan laptop dapat diarahkan untuk tujuan yang benar jika disertai dengan bimbingan dan pengawasan yang tepat.

Namun, kita pun perlu berhati-hati dengan “generasi stroberi”—generasi yang terlihat bagus dari luar tetapi rapuh, mudah terluka, dan cenderung dimanjakan. Kita harus berupaya keras untuk mempersiapkan generasi muda menjadi individu yang tangguh, siap menghadapi berbagai tantangan hidup.

Menjadi Penuntas Visi: Komitmen Bersama

Pada akhirnya, seruan Ps. Daniel Pingardi dalam khotbahnya agar kita dapat menjadi bagian dari “Generasi Penuntas Visi.” Dapat dimulai dari lingkungan terdekat kita, yaitu dalam keluarga, bisnis, dan tentu saja, gereja. Keberhasilan ini bukan semata karena kekuatan atau kegagahan manusia, melainkan karena kuasa Tuhan yang bekerja melalui setiap individu yang bersedia dipakai—Nya.

Mari kita berkomitmen untuk memberitakan Injil, menjadikan semua bangsa murid Yesus, dan memastikan bahwa visi Ilahi terus berlanjut dan membuahkan hasil, memenuhi bumi dengan kemuliaan—Nya dan menjadi berkat bagi banyak bangsa.

Scroll to Top